Muda.
(Dibuat di tengah malam yang mempertemukan lempeng Eurasia dengan Lembaga Sosial.)
Jakarta, 11 November 2014
Di sinilah seluruh hari kami habiskan
Dengan bawahan abu duduk di pinggir jalan
Ditemani rokok Marlboro, diselingi ocehan
Mata menerawang ke baliho berisi muka rupawan
Asap mengepul, tak terasa ini batang yang kedelapan
Kuhisap kumpulan zat racun secara perlahan
Diiringi pandangan menilai yang sudah biasa ku acuhkan
Lelah aku hadapi mereka, manusia - manusia tanpa urusan
Anggaplah kami tersangka, anggaplah kami korban
Tak usah ikut merasa peduli kalau sebenarnya hanya penasaran
Kami tak ada yang memaksa, dengan sadar ini kami lakukan
Biar kau tak lagi bertanya, sini aku hadiahi jawaban
Kami semua menganut asas hidup adalah pilihan
Mau hidup atau mati semuanya digenggam di tangan
Sekarang kami memilih untuk mengambil arah ke luar lintasan
Maka biarkanlah kami lakukan hal bodoh tanpa alasan
Toh bodohnya kami bukan berarti tak punya landasan
Jangan kira kami tak punya cita, jangan salah pengertian
Lihat itu Si Fitri, dari dulu ingin jadi ilmuwan
Saya yakin dia bisa berhasil jika diberkahi keberuntungan
Seperti gelombang - gelombang negatif yang saling bertabrakkan
Mimpi - mimpi kami pasti akan kami wujudkan
Hanya saja, kami menunggu datangnya kesempatan
Dimana salah satu dari kita kerja di pelabuhan, yang lain di Kementerian
0 komentar