Bagi yang berdiri di ujung sana.

By 05.48

(Ocehan manusia yang akan ditinggal pergi oleh pasangannya tahun depan.)


20 Maret 2014,

Kau dan aku bagaikan sepasang telinga
Tak pernah bersatu namun selalu bersama
Mendengar bisikan, teriakan, rintihan dan semua perkataan
Menyatukan kita berdua dalam suara dan nada

Sakit kadang rasanya, bagai luka yang menganga
Takdir memaksa kita menyicip buah simalakama
Terlalu dekat tuk dipisahkan, tapi salah jika disatukan
Hidup kita lebih miris dari sebuah balada

Mungkin hanya waktu dan kesempatan
Yang selama ini tidak kita dapatkan
Mampu menyatukan dua hati yang terbuang
Kita dihadang jarak yang membentang
Menguras kesabaran, tipiskan peluang
Tetap kuyakin di ujung hari kau masih jadi milikku

Maka, jika kau sampai merasa sendirian
Ingat bahwa aku menantimu di ujung jalan
Setia menunggumu untuk kembali pulang
Kembali ke dalam hangatnya pelukan.


You Might Also Like

0 komentar